Inilah sejarah terbentuk sebuah band legendaris yang kita kenal sampai sekarang....





Dream Theater adalah salah satu grup progressive metal paling terkemuka di dunia saat ini.. Didirikan oleh Mike Portnoy, John Petrucci dan John Myung, mereka telah merilis delapan album studio, empat rekaman live dan satu album pendek (EP).





 




Terbentuk pertama kali pada tahun 1985 di Berklee College of Music di Massachusetts. John Petrucci, John Myung, dan Mike Portnoy memutuskan untuk membuat sebuah band beraliran metal.

Tiga orang ini mengawali permainan mereka dengan mengcover band-band semacam Rush dan Iron Maiden. Band mereka ini pun diberi nama: Majesty.






Untuk mengisi posisi yang tersisa, mereka menambahkan Kevin Moore dan Chris Collins di posisi keyboard dan vokalis utama.

Ketiga orang itu bahkan sampai harus memutuskan untuk drop out dari kuliah mereka demi memfokuskan diri pada karir bermusik. Moore kemudian juga menyusul keluar dari kuliahnya.



Chris Collins kemudian dipecat dari grup dan digantikan oleh Charlie Dominici. 

Tahun 1986, mereka mengeluarkan The Majesty Demos. Kompilasi demo-demo yang mereka ciptakan. Dalam waktu enam bulan, album ini terjual sampai 1000 kopi di scene metal. Album pertama mereka, When Dream And Day Unite direkam dengan Charlie Dominici sebagai vokalis dan Kevin Moore sebagai pemain keyboards.



Nama Majesty yang mereka pakai pun dituntut oleh band lain di Las Vegas yang memiliki nama yang sama.
Sempat ada beberapa nama yang disarankan untuk menggantikan Majesty. Namun akhirnya, ide ayah Portnoy terpilih. Dream Theater. Nama sebuah teater kecil di Monterey, California.


Hingga saat ini, nama tersebut pun terus dipakai dan menjadi legenda di seluruh dunia.

Dominici berusia jauh lebih tua daripada anggota lainnya dan ingin memainkan musik yang lain, sehingga ia kemudian keluar dari grup. Mereka kemudian mencari pengganti yang ideal selama 2 tahun sampai akhirnya bertemu dengan James LaBrie, vokalis dari Kanada melalui audisi, yang mengisi posisi vokalis sampai saat ini.


Bersama LaBrie mereka merekam Images And Words yang melambungkan nama mereka ke jajaran internasional dengan hit "Pull Me Under" dan "Another Day". Awake adalah album terakhir mereka dengan Moore yang kemudian digantikan oleh Derek Sherinian untuk album Falling Into Infinity. Pada akhirnya Sherinian juga digantikan oleh Jordan Rudess dan formasi ini masih bertahan sampai hari ini.
Mereka telah meluncurkan album konsep Metropolis 2: Scenes From A Memory dan album ganda Six Degrees Of Inner Turbulence. Pada tahun 2003 mereka memutuskan untuk merekam album non-konsep Train Of Thought yang sangat dipengaruhi oleh grup thrash metal seperti Metallica. Album mereka yang berjudul Octavarium dikeluarkan pada tanggal 7 Juni 2005 dan selain merupakan album studio kedelapan juga mengandung delapan lagu.
Setelah Dream Theater meluncurkan album Live mereka dalam memperingati 20 tahun Dream Theater terbentuk yang berjudul Score yang direkam pada tanggal 1 April 2006 di Radio City Music Hall,US. Mereka kembali bersiap meluncurkan album ke sembilan mereka dengan membawa bendera label record baru yaitu RoadRunner Records, mereka telah merampungkan album Systematic Chaos yang berisi 8 lagu dan akan diluncurkan pada tanggal 5 Juni 2007 di US.
Namun menjelang akhir tahun 2010, sang drummer Mike Portnoy memutuskan untuk keluar dari band ini, yang kemudian digantikan oleh Mike Mangini setelah melalui audisi menyisihkan 6 drummer kelas dunia. Album mereka yang terbaru "A Dramatic Turn of Events" yang digarap bersama drummer baru mereka, diluncurkan pada pertengahan 2011, dengan hits pertama "On The Back Of Angels".*


Beberapa dari teknik mereka yang terkenal termasuk:

Suara dari fonograf di akhiran dari “Finally Free” di album Scenes from a Memory adalah suara yang sama di awalan “The Glass Prison” di album berikutnya, Six Degrees of Inner Turbulence. Dan akhiran kunci terakhir di “As I Am” sama dengan kunci yang digunakan di album selanjutnya, Train of Thought. Juga, not piano yang dimainkan di akhiran “In the Name of God” di ‘Train of Thought adalah not yang sama dengan pembukaan “The Root of All Evil” di album berikutnya, Octavarium.
Tiga bagian dari “The Glass Prison” di Six Degrees of Inner Turbulence, dua bagian dari “This Dying Soul” di Train of Thought dan dua bagian dari “The Root of All Evil” di Octavarium menunjukkan tujuh poin pertama dari dua belas poin – poin di program Alcoholics Anonymous oleh Bill Wilson, yang mana program itu diikuti oleh Mike Portnoy. Ia juga berkata bahwa ia akan membuat lagu – lagu lain yang memuat lima program lainnya, yang akan ditujukan untuk Wilson
Dream Theater kadang menggunakan teknik penulisan lagu dimana bagian – bagian dari sebuah lagu dikembangkan tiap kali mereka dimainkan. Contohnya, lagu “6:00″ dari Awake. Setelah awalan lagu, mereka hampir memainkan chorus, tapi mengulang lagu tersebut dari awalan lagi (di menit 1:33). Dan ketika chorus sudah seharusnya dimainkan pada saat berikutnya, mereka mengulang lagi dari awalan, di menit 2:11. Teknik ini bisa juga ditemukan di “Peruvian Skies”, “Blind Faith” dan “Endless Sacrifice”
Penggunaan notasi yang berulang – ulang juga digunakan, yang sudah dikenal dari lagu – lagu Charles Ives, contohnya:
Tema lagu “Wait for Sleep” muncul di “Learning to Live” (menit 8:11) dan juga muncul dua kali di “Just Let Me Breath” (menit 3:39 dan 5:21)
Tema lagu “Learning to Live” muncul di “Another Day” (menit 2:53)
Tema lagu “Space-Dye Vest” digunakan beberapa kali di album Awake.
Tema pembukaan dari “Erotomania” digunakan di “Voices” di Awake (menit 4:51).
Satu dari melodi – melodi di “Metrop


Lagu dalam album tersebut...

Bagian – baguan dari tiap lagu di album “Octavarium” telah digunakan di bagian kelima dari lagu berjudul sama, “Octavarium”.
Six Degrees of Inner Turbulence, studio album ke enam mereka, memuat enam lagu dan mempunyai karakter – karakter angka enam di judul – judul lagunya. Train of Thought, studio album ke tujuh mereka, memuat tujuh lagu. Octavarium, studio album ke delapan mereka memuat delapan lagu dan judul albumnya diambil dari kata octo, yang merupakan kata Latin yang berarti delapan, berarti satu oktaf dari istilah musik, yang mana merupakan jarak dari satu not ke not lain adalah delapan not di tangga nada diatonik. Judul lagi dari CD ini adalah 24 menit, kelipatan dari 8. Halaman depan albumnya juga memuat karakter – karakter yang berhubungan dengan 5 dan 8. Contohnya, satu set dari kotak – kotak putih dan kotak – kotak hitam, mempunyai arti satu oktaf dari piano.
Lagu “Octavarium” dulunya ingin diakhiri dengan seruling yang bergema serupa dengan awalan lagu tersebut. Namun diganti dengan not piano yang sama dari awalan album Octavarium. Mike Portnoy telah mengatakan bahwa seri awalan – akhiran album akan berhenti disini, karena album ke sembilan mendatang tidak akan diawali dengan akhiran “Octavarium”
Analisis detil tentang “nugget” di “Octavarium” (disebut oleh Mike Portnoy sebagai “sebuah nugget raksasa”) telah dipublikasikan di sebuah situs independen.

Leave a Reply